BANGGA MENJADI WARGA NU





Sejak lahirnya Nahdlatul Ulama (NU) tahun 1926 oleh para ulama yang tidak asing namanya yakni Hadratus Syaikh KH. Hasyim As'ari dan didukung oleh para ulama yang lain seperti KH. KH. Khalil Bangkalan sekaligus guru dari Hadratus syaikh, KH. Abdul Wahab Hasbullah dan ulama-ulama yang lain. Nahdlatul Ulama tidak henti-hentinya untuk berkiprah mempertahankan negeri ini dari kepunahan. NU selalu setia mengawal kemerdekaan dan mempertahankan ajaran ahlus Sunnah sampai kapanpun.

Sebagai warga NU yang sudah terlahir sejak kecil di lingkungan Nahdlatul Ulama. Kita patut bersyukur, karena kita mengikuti jejak para ulama dan para wali yang jelas kesanadannya yakni sampai pada Nabi Muhammad SAW.

Nilai - nilai yang kita pegang selama ini harus kita yakini bahwa kebenaran sudah ditampakkan oleh Allah SWT. Dimana nilai-nilai tradisi lokal yang sudah di asimilasikan dengan budaya nilai - nilai Islam seperti maleman, tahlil dan lain-lain lambat lain sudah mulai diikuti oleh kelompok sebelah yang dulu menghujat dan bahkan metakfirkan amaliyah NU Ini, kini mulai mereka gunakan dan mulai mereka amalkan dilingkungan mereka.

Tanpa menyebut merek identitas mereka karena tidak terlalu etis untuk disebutkan. Mereka sudah melaksanakan maleman sebagaimana yang kita laksanakan disurau-surau /mushola dan dimasjid-masjid. Walaupun mereka masih enggan dengan nama maleman sehingga diganti shodaqohan. Secara subtansi sama, tapi biar beda dinamakan istilah biar sedikit islamis.

Amaliyah lain yakni tahlil yang beberapa saat yang lalu menghebohkan jagad Maya karena fatwa tokohnya yang mengatakan bahwa warga jam'iyyahnya harus melaksanakan tahlil dimanapun berada. Bukankah ini secara substansi ini juga sama dengan amaliyah kita walaupun dulu pernah ditentang. Sama-sama mengucapkan tahlil yang berasal dari akar kata yang sama dalam bahasa Arab yakni "tahlilan"  mengucapkan la ilaaha illallah.

Itulah sebagian dari amaliyah-amaliyah kita yang patut kita syukuri, dimana jauh sebelum amaliyah ini dibongkar dan diketemukan kebenarannya para ulama kita sudah menggariskan konsep ajarannya yang bisa kita nikmati sampai sekarang.

Semoga semuanya nanti akan ber-NU pada waktunya.
@rif

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELANTIKAN RANTING KALIDAWIR KECAMATAN KALIDAWIR

Sejarah Berdirinya Gerakan Pemuda Ansor

RIJALUL ANSOR PAC GP ANSOR KALIDAWIR