BERLITERASI MERAJUT EKSISTENSI



Menulis merupakan sebuah hal yang sulit dan hanya kalangan tertentu saja yang bisa membudayakannya. Hal ini karena tergantung dari kebiasaan seseorang setiap harinya. Mayoritas penulis lahir dari dunia kampus dan mayoritas merupakan akademisi. Hanya sedikit sekali dunia luar yang bisa berinteraksi dengan dunia tulis menulis ini.

Selain kebiasaan budaya menulis juga berasal dari kemampuan membaca yang juga cukup tinggi. Sehingga dunia tulis ini menjadi momok bagi setiap orang awam untuk memulai budaya tulis menulis. Artikel saja sangat sulit, apalagi sebuah karya buku.

Kemarin, setelah melihat hasil karya anak MI Al Hidayah Betak Kalidawir yang hasil karyanya berhasil dipublikasikan dan dibukukan menjadi sebuah buku setelah mendapatkan bimbingan seorang pegiat literasi asli dari Kalidawir yang sekarang menjadi dosen di UIN Sunan Kalijogo yakni Bapak Muhsin Kalida. Saya kira seharusnya sudah bisa memberikan motivasi kepada kita yang lebih dewasa untuk bisa berkarya dan berkontribusi dalam hal literasi melebihi anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar tersebut.

Sahabat-sahabat yang ada di Ansor dan Banser Kalidawir, saya yakin banyak talenta yang terpendam untuk bisa berkarya. Hal ini karena di Ansor Banser kalidawir ada sumberdaya yang belum diperlihatkan kepada publik karya nyatanya dalam hal ini.

Penulis pun masih banyak koreksi untuk bisa berkarya karena belum ada karya yang dihasilkan. Akan tetapi dengan belajar bersama dan berproses bersama akan banyak menambal kekurangan kita dalam menggunakan pisau analisa kita dalam membuat karya literasi.

Sebuah ungkapan tokoh literasi dikatakan bahwa orang yang berkarya dia dianggap ada sampai generasi kapanpun. Karyanya akan dinikmati oleh generasi setelahnya secara turun temurun. Sebagai contohnya karya para tokoh ulama tempo dulu yang berusia ratusan tahun yang lalu masih bisa kita nikmati sampai sekarang.

Mereka akan ada dan eksis  selama keilmuannya bisa dinikmati oleh generasi sesudahnya walaupun secara materi jasadnya sudah tiada. Melalui media lembaga kajian PAC. Ansor Kecamatan Kalidawir daripada hanya Handphone atau laptopnya hanya digunakan untuk bermain games dan saling mengunjing orang lain perlu kita fokuskan menumbuhkan budaya literasi ini dilingkungan Ansor dan Banser Kecamatan Kalidawir.

Silahkan di share digroup karyanya biar semua bisa menikmati. Apapun bentuk karyanya harus diapresiasi.

@rif

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELANTIKAN RANTING KALIDAWIR KECAMATAN KALIDAWIR

Sejarah Berdirinya Gerakan Pemuda Ansor

RIJALUL ANSOR PAC GP ANSOR KALIDAWIR